davotmarbun

Klik Enter Untuk Masuk

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarrokatuh,
Menyantuni Fakir Miskin, Sabilillah Dan Anak Yatim

HQ"Bernfaqlah Wahai Anak Adam (Jika Kamu Berbuat Demikian) Aku Memberi Infaq Kepada Kalian"
(Hr.Bukhari-Muslim)

Selasa, 23 Juli 2013

~~~ Al-Hadits ~~~




Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam, 
" Bilakah hari kiamat...? " Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam menjawab, " Apakah bekal mu untuk menghadapinya...? " Ia menjawabnya, cinta kepada Alloh dan Rosul-Nya... maka Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, " Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai..."

(Hadits Bukhari - Muslim)

Senin, 22 Juli 2013

~~~ Ringkasan Sejarah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ~~~







Keadaan Bangsa Arab sebelum Masa Kenabian Muhammad SAW.


%%%%%%%%% Bissmillahirrohmaanirrohim %%%%%%%%%


Animisme (menyembah Berhala) adalah Agama mayoritas Bangsa Arab pada saat itu, karena mereka menganut faham Animisme yang sangat bertentangan dengan Agama - Agama Samawi, maka masa itu disebut sebagai masa Jahiliyah.

Sesembahan mereka yang sangat terkenal pada saat itu diantaranya : " Latta, Uzzah, Manat dan Hubal " namun ada juga sebagian yang masih tetap memeluk Agama Yahudi, Nasrani dan Majusi, dan hanya beberapa individu yang jumlahnya sangat sedikit tetap memeluk Agama Hanif ( Agama Nabi Ibrohim ).

Kehidupan perekonomian di Gurun Pasir ketika itu secara keseluruhan bergantung pada kekayaan penggembalaan hewan ternak, sedangkan kehidupan perekonomian di perkotaan Adalah bercocok tanam serta perniagaan.

Sebelum kedatangan Agama Islam Mekkah merupakan kota perniagaan terbesar diseluruh Jazirah Arab, sebagaimana banyak dijumpai kebudayaan dan peradapan yang sangat maju di beberapa tempat,
namun sayangnya dalam kehidupan sosial mereka, kedzoliman telah menyebar kemana - mana, tidak ada hal sedikitpun bagi kaum lemah, anak - anak dan wanita semua bisa dikur hidup - hidup dan kehormatannya dirusak, mereka memiliki banyak istri tanpa ada batasan, perzinahan merajalela, peperangan antar kabilah bisa terjadi hanya karena masalah kecil (sepele) demikian gambaran kondisi pada saat itu


Putra Dari Dua Yang di Korbankan

Suku Quraisy ketika itu sangat membanggakan Abdul Mutthalib (kakek Rosululloh Muhammad SAW.) dengan keturunan dan kekayaannya ketika itu, Abdul Mutthalib bernadzar, seandainya Alloh SWT. memberi beliau rizki sepuluh anak laki - laki, maka beliau akan menyembelih seseorang diantaranya, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, nampaknya keinginan beliau tersebut terpenuhi mempunya sepuluh orang anak laki - laki yang salah satunya bernama Abdullah (Ayahanda Rosululloh Muhammad SAW.) 
Tatkala Abdul Mutthalib hendak melaksanakan nadzarnya, orang - orang menghadang untuk mencegahnya agar hal itu tidak dijadikan sebagai tradisi pada kaum mereka, setelah berdiskusi, lalu mereka bersepakat untuk mengundi nasib (dengan anak panah) antara Abdullah dan sepuluh ekor onta sebagai tebusannya, kemudian mereka menambah jumlah onta ketika anak panah berpihak kepada Abdullah, lalu mereka melakukan undian lagi, dan anak panah tersebut selalu menghenai bagian tubuh Abdullah hingga kesepuluh kalinya, sampai akhirnya anak panah tersebut mengenai onta yang telah mencapai seratus ekor, dan pada akhirnya mereka menyembelih onta - onta tersebut.

Abdullah adalah putra Abdul Mutthalib yang palingh dicintai, terlebih setelah peristiwa undian tersebut, dan setelah Abdullah dewasa tampak pada keningnya pancaran - pancaran sinar yang tidak dijumpai pada orang lain, ketika Abdullah telah beranjak dewasa, ayahandanya Abdul Mutthalib memilihkannya seorang gadis dari Bani Zuhrah yang bernama Aminah Binti Wahab, lalu Abdul Mutthalib menikahkan keduanya, dan setelah pernikahan tersebut, kilatan cahaya yang memancar di kening Abdullah hilang, dan berpindah kedalam perut Aminah, Abdullah telah menjalankan tugas dalam mengarungi bahtera rumah tangganya, dan setelah tiga bulan dari kehamilan Aminah Istrinya, yang ternyata mengandung Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Abdullah pergi keluar kota bersama rombongan dagang ke Negeri Syam, dalam perjalanan pulang, Abdullah menderita sakit keras, sehingga beliau menetap di Madinah dengan paman - pamannya dari Bani Najjar. disinilah akhirnya beliau wafat dan di sini pula beliau dimakamkan

Masa - masa kehamilan Aminah hampir usai, hari kelahiran telah tampak, namun Aminah tidak merasakan sakit sebagaimana lazimnya orang yang mau melahirkan, saat menjelang fajar, tepatnya pada hari Senin tangga 12 Rabi'ul Awwal 571 M. yang bertepatan denga tahun gajah, Aminah pun melahirkan putranya


Kisah Pasukan Gajah

Ringkasan Kisah Pasukan Gajah, adalah ketika Abrahah Al-Habsyi Gubernur Yaman melihat Bangsa Arab berbondong - bondong ke kota Mekkah untuk menunaikan Ibadah Haji, maka dia membangun Gereja besar di Shan'a, dan dia ingin mengalihkan perhatian Bangsa Arab untuk menunaikan Ibadah Haji di sana, hal ini didengar oleh seseorang dari Bani Kinanah, salah satu suku Arab. lalu ia memasuki Gereja tersebut dan melumuri temboknya dengan kotoran.

Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar amarahnya, dan segera berangkat menuju Ka'bah dengan membawa 60.000 pasukan untuk menghancurkan Ka'bah, ia memilih untuk dirinya seekor gajah yang paling besar, sementara pada pasukannya terdapat sembilan ekor gajah, Abrahah melanjutkan perjalanannya hingga hampir di kota Mekkah, disana seluruh pasukan bersiap - siap untuk memasuki kota Mekkah, namun gajah - gajah tersebut diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka'bah, dan ketika mereka mengarahkan ke arah yang lain, gajah - gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah, namun ketika mereka palingkan ke arah Ka'bah lagi, gajah - gajah tersebut kembali diam tak bergerak
Ketika itu Alloh SWT. mengutus kepada mereka burung - burung Ababil (yang berbondong - bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun - daun yang dimakan ulat.
Setiap burung ababil membawa tiga buah batu, satu diparuh dan dua lainnya di kedua cakarnya, sampaimereka laksana kambing curian dan tiada seorang pun dari mereka yang terkena batu tersebut, melainkan anggota tubuhnya terpotong - potong dan kemudian hancur jadi abu, mereka berhamburan keluar dan berguguran di jalan. Sedangkan Abrahah sendiri terserang penyakit yang membuat ujung - ujung jarinya rontok dan ia sampai ke Shan'a dalam kondisi seperti anak burung, hingga akhirnya ia pun menemui ajalnya

Sedangkan kaum Quraisy, mereka berpencar - pencar di jalan - jalan setapak ada yang berada di kaki gunung dan berlindung, mereka mengkhawatirkan dirinya dari pasukan Abrahah, ketika mereka mulai sadar apa yang telah menimpa seluruh pasukan Abrahah, barulah mereka semua mulai kembali ke rumah mereka masing - masing dengan selamat, peristiwa tersebut terjadi 50 hari sebelum kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Ketika itu, adat kebiasaan Bangsa Arab adalah mencarikan untuk bayi - bayi mereka para wanita yang mau menyusui mereka agar badan mereka dapat tumbuh dengan normal
Pada saat kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sekelompok orang dari kampung Bani Sa'ad tiba di kota Mekkah untuk tujuan itu, kaum wanita mereka berkeliling ke rumah - rumah, namun mereka semua berpaling dari Muhammad kecil, karena keyatiman dan kefakirannya.
Dan salah satu dari mereka yang bernama Halimah As-Sa'diyyah, pada mulanya Halimah juga berpaling sebagaimana yang lainnya, akan tetapi setelah berkeliling di beberapa rumah, ternyata ia tidak mendapatkan apa yang ia cari, dan tidak menjumpai bayi yang akan dibawa untuk di susui agar upahnya dapat meringankan kesulitan keras kehidupan pada saat itu, khususnya pada tahun paceklik saat itu, akhirnya Halimah berfikir untuk kembali ke rumah Aminah dan rela menerima anak yatim tersebut walaupun dengan upah yang sangat sedikit
Halimah datang ke kota Mekkah bersama suaminya dengan mengendarai seekor onta yang sangat kurus dan sangat lamban, sementara di dalam perjalanan pulangnya Halimah menggendong Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang masih bayi dalam pangkuannya, akan tetapi anehnya, onta tersebut berlari dengan kencang, dan semua hewan tunggangan lainnya tertinggal di belakangnya yang membuat heran teman - teman seperjalanan Halimah
Halimah juga bercerita bahwa sebelumnya puting susunya tidak memancarkan air susu sedikit pun, dan bayi yang di susuinya selal menangis karena kelaparan, namun ketikan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menyedot puting susunya, seketika air susunya keluar dengan deras, Halimah juga bercerita tentang kekeringan tanah miliknya di perkampungan Bani Sa'ad, namun ketika Halimah mendapatkan kehormatan dengan menyusui Bayi tersebut, tanah dan ternaknya dapat berproduksi dengan kondisi yang berubah total, dari sengsara dan kemiskinan, menjadi bahagia dan berada

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menghabiskan masa dua tahun dalam penjagaan Halimah yang sangat menyukainya, Halimah merasakan dari lubuk hatinya, segala sesuatu dan kondisi yang sangat luar biasa meliputi bayi tersebut. setelah masa dua tahun, Halimah membawa Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kepada Ibunda dan Kakeknya di Mekkah, namun ketika Halimah melihat perubahan yang terjadi pada keadaannya yang dipengaruhi oleh keberkahan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Halimah pun memohon kepada Aminah Ibunda Kanjeng Nabi Muhammad SAW. agar menyetujui anaknya tetap bersamanya untuk kedua kalinya, dan Aminah pun menyetujuinya, akhirnya Halimah kembali ke perkampungan Bani Sa'ad dengan membawa anak yatim tersebut yang melimpahkan kesenangan dan kebahagiaan baginyaPeristiwa Pembelahan Dada Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Pada suatu hari, ketika itu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mendekati usia empat tahun, tepatnya disaat beliau bersama putra Halimah sedang bermain jauh dari perkemahan, maka datanglah putra Halimah sambil berlari, sedang pada raut mukanya terlihat tanda - tanda kecemasan, ia meminta kepada Ibundanya (Halimah) untuk secepatnya menyusul saudaranya Muhammad, seketika itu pula Halimah langsung menyakan perihal apa yang telah terjadi...? kemudian saudara angkat Kanjeng Nabi Muhammad pun menceritakan hal yang telah terjadi pada diri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sambil tersengal dia berkata :
" sungguh, saya melihat dua orang laki - laki berpakaian putih, mereka mengambil Muhammad dari kami, dan menelentangkannya, lalu mereka membelah dadanya...!!! "
dan sebelum anaknya melanjutkan ceritanya, Halimah berlari ke arah anak asuhnya " Kanjeng Nabi Muhammad SAW. " berada, Halimah melihat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun... wajahnya terlihat pucat pasi, lalu denmgan rasa takut dan gemetar serta hati yang sangat cemas, Halimah menanyakan tentang apa yang telah menimpanya...? lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menceritakan apa yang telah terjadi pada diri beliau, namun sebelum berserita, Kanjeng Nabi Muhmmad SAW. mengatakan kepada Halimah, bahwa beliau dalam keadaan baik, lantas Kanjeng Nabi Muhammad SAW.yang telah dibelah, akan tyetapi Halimah sangat heran, karena tidak ada bekas belahan sedikit pun, lau kemudian Halimah mengajak Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pulang bersama - sama ke rumahnya...
menjelang fajar pada hari berikutnya, Halimah membawa Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kepada Ibundanya " Aminah " di Mekkah, Aminah merasa heran dengan kembalinya Halimah yang bukan pada waktunya, padahal Aminah tahu kalau Halimah sangat menyukai anaknya tersebut, lalu Aminah menanyakan penyebabnya kepada Halimah, dan Halimah pun menceritakan kepada Aminah tentang peristiwa pembelahan dada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tersebut.

pada suatu hari Aminah pe rgi bersama anaknya yang yatim itu (Kanjeng Nabi Muhammad SAW.) untuk mengunjungi paman - pamannya dari Bani Najjar, dan menetap beberapa hari di sana, ketika dalam perjalanan pulangnya, Ibunda Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ' Aminah " wafat di daerah yang bernama Abwa', dan di tyempat itu pula Ibunda Kanjeng Nabi Muhammad SAW. " Aminah " di makamkan, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berpisah dengan Ibundanya dalam usia empat tahun, dan di tangan kakeknya Abdul Mutthalib beliau di asuh, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. medapatkan kasih sayang dari kakeknya, " Abdul Mutthalib " karena Abdul Mutthalib sangat menyayangi cucunya tersebut
pada usia enam tahun kakek beliau " Abdul Mutthalib " pun wafat, satu persatu orang - orang yang memberikan kasih sayang kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. meninggalkan beliau karena wafat, sampai pada akhirnya beliau diasuh oleh pamannya yang bernama " Abu Thalib " sekalipun Abu Thalib mempunyai banyak tanggungan (keluarga) dengan harta yang sedikit, namun paman Kanjeng Nabi Muhammad SAW. beserta istrinya memperlakukan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dengan baik, mereka menganggap Kanjeng Nabi Muhammad layaknya anak sendiri, anak yatim ini (Kanjeng Nabi Muhammad SAW.) begitu sangat bergantung kepada pamannya, di dalam kondisi kemiskinan inilah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mulai terbentuk sifat - sifat dasarnya (karakter), beliau tumbuh atas dasar kejujuran dan amanah, sehingga beliau mendapatkan gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) jika orang - orang mengatakan, " telah datang Al-Amin " maka sudah dapat diketahui, bahwa itu adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Seteleh melewati masa remaja dan mulai beranjak dewasa, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mulai berdikari untuk mencari biaya hidupnya sendiri, maka mulailah beliau bepergian untuk bekerja dan berusaha, Kanjeng Nabi Muhammad bekerja sebagai pengembala kambing bagi beberapa orang Quraisy dan menerima upahnya, kemudian Kanjeng Nabi Muhammad SAW. segera bergabung dengan rombongan dagang ke Negri Syam, rombongan tersebut di danai oleh seorang janda kaya yang bernama Khadijah Binti Khuwailid, beliau dalah seorang wanita yang sangat terpandang, dengan dana yang besar dalam rombongan ini Khadijah mewakilkan hartanya kepada seorang wanita yang bernama Maisaroh, ia adalah salah seoarng pembantunya sekaligus orang yang mengatur segala urusan Khadijah.

Dengan keberkahan dan keamanahan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. rombongan tersebut mendapatkan lkaba yang sangat besar, yang belum pernah dialami oleh rombongan dagang tersebut sebelumnya, lalu Khadijah menyakan perihal itu kepada Maisaroh, " apa penyebab laba yang cukup beasr itu " lalu Maisaroh menceritakan penyebab laba yang cukup bear itu, bahwa Muhammad Bin Abdullah yang menangani urusan penjualan barang - barang, dan dia pula yang menghadapi para pembeli dengan sangat mengagumkan, sehingga laba yang besar bisa diperoleh tanpa ada unsur penganiayaan... Khadijah mendengarkan penuturan Maisaroh dengan sangat seksama, dan mulai saat itulah Khadijah mulai mengenal satu demi satu tentang kepribadian Muhammad Bin Abdullah, Khadijah sebelumnya sudah pernah menikah, tapi kemudian suaminya meninggal dunia, lalu Khadijah ingin mencoba memulai hidup baru dalam tanggungan Muhammad Bin Abdullah, maka Khadijah mengutus salah seorang kerabatnya untuk memngetahui tanggapan dari Muhammad Bin Abdullah dalam urusan tersebut. pada saat itu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berusia 25 tahun, maka datanglah seorang wanita menawarkan kepada beliau agar mau menikah dengan Khadijah, dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menyetujuinya, akhirnya Khadijah Binti Khuwailid dan Muhammad Bin Abdullah pun menikah, keduanya masing - masing merasa bahagia di dalam pernikahan tersebut. dan setelah menikah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengambil alih dalam hal mengatur kekayaan Istri beliau (Khadijah) nampaknya Istri beliau (Khadijah) pun sangat tidak keberatan kan keputusan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pun membuktikaN kepiawaian kemampuan beliau, perdagangan baliau pun maju pesat. setelah beberapa tahun usia pernikahan Kanjeng Nabi Muhammad dengan Khadijah, akhirnya Khadijah mengandung, dan memiliki beberapa orang anak diantaranya bernama : Zaenab, Ruqayah, Ummu Kaltsum dan Fatimah As-Zahroh, serta dua orang putra yang bernama Qosim dan Abdullah, akan tetapi kedua putra beliau wafat saat masih kecil

Masa Kenabian

menjelang usia 40 tahun, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sering menyendiri dan berkhalwat di goa Hiro' yang terletak dipucak Jabal Nur (Gunung Cahaya) yang terletak di dekat kota Mekkah, di sanalah beliau menghabiskan waktu selama berhari - hari dan bermalam - malam, dan pada malam kedua puluh satu dari bulan Ramadhan, ketika itu usia Kanjeng Nabi Muhammad SAW. genap 40 tahun, seperti biasa Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sedang menyendiri di dalam goa Hiro' beliau didatangai Malaikat Jibril yang seraya berkata : " bacalah...!!! " Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pun menjawab " saya tidak bisa membaca...!!! " lalu Malaikat Jibril mengulanginya untuk yang kedua kalinya : " Bacalah...!!! " dan pada saat yang ketiga kalinya, lalu Malaikat Jibril mengatakan yang artinya : " Bacalah dengan (menyebut) nama Robb mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan Manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Robb mu lah yang Maha Pemurah, yang mengajar (Manusia) dengan perantaraan kalam,
Dia mengajarkan kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya " (QS. Al-Alaq : 1-5) setelah itu Malaikat Jibril meninggalkan beliau, dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sudah tidak kuat lagi berada di dalam goa Hiro', akhirnya beliau pulang kerumah dan menghampiri istrinya (Khjadijah) dengan gemetar beliau berkata : " selimuti saya...!!! selimuti saya...!!!, maka Khadijah pun menyelimuti beliau, sehingga rasa takut beliau sirna, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menceritakan perihal apa yang telah terjadi pada diri beliau, dengan masih gemetar, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mulai berkata : " sungguh, aku khawatir terhadap diri ku...!!! " Istri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. (Khadijah) menanggapinya : " sekali - sekali tidak, demi Alloh, Dia tidak akan merendahkan diri mu untuk selamanmya wahai suami ku...!!! karena sesungguhnya engkau adalah orang yang menyambungkan tali persaudaraan, menanggung beban kesusahan orang lain, memberi orang yang tidak punya, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran...!!! "

Bebreapa hari kemudian, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kembali ke goa Hiro' untuk melanjutkan Ibadahnya yang tersisa di bulan Ramadhan, setelah bulan Ramadhan berakhir, beliau turun dari goa Hiro' dan kembali ke Mekkah, ketika beliau sampai di tengah lembah, Malaikat Jibril mendatangi beliau sambil duduk di atas kursi antara bumi dan langit, lalu turunlah Ayat, yang artinya : " Hai orang yang berselimut, bangunlah...!!! lalu berikan peringatan...!!! dan Tuhan mu Agungkanlah...!!! dan pakaian mu bersihkanlah...!!! dan perbuatan dosa tinggalkanlah...!!! (QS. Al-Muddatstsir 1-5) setelah itu, wahyu dari Alloh SWT. pun secara terus menerus dan berkelanjutan...


Tatkala Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memulai dakwahnya, Istri beliau (Khadijah) masuk Islam, dan bersaksi atas ke Esaan Alloh SWT. dan dan kenabian suaminya yang mulia, sehingga dia adalah orang yang pertama kali bersahadat (masuk ke dalam Agama Islam) kemudian sebagai balas budi kepada pamannya (Abu Thalib) yang telah mengasuh beliau sejak Ibunda Beliau (Aminah) wafat, Kanjeng Nabi Muhammad memilih Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. dari sekian banyak putra paman beliau itu, untuk di didik di sisi beliau, serta ditanggung nafkahnya, dalam kondisi seperti itu, Sayyidina Ali ra. pun hatinya terbuka dan akhirnya Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. masuk ke dalam Agama Islam, setelah itu barulah Zaid Bin Haritsah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh Khadijah menyusul masuk Islam, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pun bercerita kepada teman akrab beliau Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. perihal kenabian beliau, maka Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. pun beriman tanpa keraguan, dan masuk Islam.

Selanjutnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdakwah secara sembunyi - sembunyi, yang dimaksud dengan sembunyi - sembunyi disini, mengingat tempat para sahabat (pengikut Kanjeng Nabi Muhammad SAW.) dan orang - orang yang mereka ajak masuk Islam tersebut bersifat rahasia, sudah banyak yang beriman kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. namun mereka masih menyembunyikan ke Islaman mereka, karena jika satu saja urusan mereka terungkap, maka kaum muslimin akan menghadapi berbagai siksaan keras dari kaum kafir Quraisy, hingga mereka murtad (keluar) dari Agama Islam

Dakwah secara terang - terangan (terbuka)

Setelah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdakwah secara rahasia selama tiga tahun, kemuadian Alloh SWT. menurunkan Ayat yang artinya : " maka sampaikanlah oleh mu terang - terangan segala apa yang diperintahkan (kepada mu) dan berpalinglah dari orang - orang yang musyrik " (QS. Al-Hijr. 94) pada suatu hari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdiri diatas bukit Shofa sambil memanggil orang - orang suku Quraisy, hingga orang - orang tersebut mengerumuni Kanjeng Nabi Muhammad SAW. di antara mereka terdapat paman Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ya itu Abu Lahab, seorang tokoh dari kaum Quraisy yang paling memusuhi Alloh SWT. dan RosulNya... ketika orang - orang dari suku Quraisy telah berkumpul, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bersabda : " bagaimana pendapat kalian, seandainya saya beritahu kalian, bahwa di balik gunung ini ada musuh yang menanti kalian, apakah kalian mempercayai saya...? mereka menjawab " yang terlintas di hati kami tentang anda adalah kejujuran dan amanah...!!!
Kanjeng Nabi Muhammad SAW. lalu meneruskan Sabdanya : " Saya adalah orang yang memberi peringatan kepada kalian, bahwa di hadapan kalian adalah siksa yang maha berat...!!! " kemudia Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengajak mereka untuk menyembah Alloh SWT. dan meninggalkan berhala - berhala yang selama ini mereka sembah, Abu Lahab serta merta langsung keluar dari kerumunan orang - orang tersebut sambil berkata : " celakalah kamu...!!!, apakah karena ini kamu mengumpulkan kami...? dan setelah kejadian hal tersebut, maka Alloh SWT. menurunkan Ayat yang artinya : " Binasalah Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa, tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang di usahakannya, kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak, dan begitu pula Istrinya, pembawa kayu bakar, yang di lehernya terlilit tali dari sabut (QS. Al-Lahab 1-5) dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tetap melanjutkan dakwahnya secara terang - terangan di tempat - tempat mereka berkumpul, dan mengajak mereka masuk ke dalam Agama Islam, bahkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berani melakukan Sholat di sisi Ka'bah, sementarta itu, penyiksaan orang - orang kafir kepada kaum muslimin semakin menjadi - jadi, sebagaiman yang dialami oleh Yasir dan istrinya Sumaiyyah, yang akhirnya mati sahid, juga termasuk Ammar putra mereka, dan Sumaiyyah adalah wanita pertama dalam Islam yang mati sahid karena penyiksaan oleh kaum kafir Quraisy, begitu pula siksaan yang ditimpakan Umayyah Bin Khalaf dan Abu Jahal yang menyiksa Bilal Bin Rabah, sebeluimnya Bilal Bin Rabah masuk Islam melalu perantara Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. suatu ketika Umayyah memergokinya, lalu mereka pun menimpakan berbagai macam siksaan kepada Bilal Bin Rabah, akan tetapi Bilal tidak menghiraukan siksaan yang menimpanya dari Umayyah dan Abu Jahal, dan tetap teguh dalam Agama Islam, kemuidian Umayyah membawa Bilal keluar kota Mekkah dalam keadaan terikat rantai, lalu tubuh Bilal ditelentangkan di atas padang pasing yang panas membara, dan diletakkan batu besar diatas dada Bilal, dan Umayyah bersama para pengikutnya terus menghujani cambukan ketubuh Bilal... akan tetapi Bilal Bin Rabah berkali - kali mengucapkan " Ahad.... Ahad... Ahad... (Yang Maha Esa) hingga akhirnya Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. melihatnya, seketika itu pun beliau menebus (membeli) Bilal dari tangan Umayyah, dan memerdekakannya ke jalan Alloh Azza Wa Jalla


Diantara hikmah dari berbagai penyiksaan kaum kafir Quraisy ini kepada kaum Muslimin, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. melarang semua kaum Muslimin mengumumkan ke Islaman mereka, sebagaimana yang telah beliau lakukan ketika berkumpul dengan mereka dengan cara diam - diam, karena jika secara terang - terangan, maka kaum Musrikin Quraisy pasti menghalangi beliau dalam menyampaikan risalah dan petunjuk kepada kaum Muslimin, oleh karena hikmah tersebut, mereka harus masuk Islam secara sembunyi - sembunyi, lain halnya dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. beliau tetap berdakwah secara terbuka dihadapan mereka (kaum Quraisy) sekalipun Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menerima siksaan dari kaum kafir Quraisy

Hijrah Ke Habasyi

berkenaan dengan terus - menerusnya siksaan kaum usyrikin kepada orang - orang yang masuk ke dalam Agama Islam, terutama kepada orang - orang lemah (miskin) maka Kanjeng Nabi Muhammad SAW. meminta para Sahabatnya untuk hijrah ke daerah Habasyi demi menyelamatkan jiwa dan Agama mereka di sisi Raja Najasyi yang akan menjamin keamanan mereka, terutama keamanan sebaian besar kaum Muslimin yang khawatir akan keselamatan diri dan keluarga mereka dari siksaan kaum kafir Quraisy, peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada tahun ke lima masa ke Nabian Kanjeng Nabi Muhammad SAW. maka berhijrahlah serombongan kaum Muslimin yang berjumlah kurang lebih 70 orang beserta keluarga mereka ke Habasy, diantara mereka terdapat Sayyidina Utsman Bin Affan ra. beserta istrinya (Ruqayyah), akan tetapi kaum musyrikin Quraisy berusaha merusak kedudukan mereka di Habasy dengan mengirim hadiah kepada Raja Najasyi, dan mereka meminta Raja untuk menmyerahkan para kaum Muslimin kepada mereka, mereka mengatakan, bahwa kaum Muslimin menjelek - jelekkan Isa dan Ibundanya, dan Raja Najasyi menanyakan langsung perihal tersebut kepada kaum Muslimin, dan para kaum Muslimin memberikan penjalasan pandangan Islam tentang Isa dan Ibundanya dengan sebenar - benarnya, maka Raja Najasyi menolak hadiah dan permintaan kaum masyrikin Quraisy dan tetap memberikan perlindungan keamanan kepada kaum Muslimin,


pada tahun yang sama di Bulan Ramadhan, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. keluar untuk menuju ke Tanah Suci Mekkah, di sana telah berkumpul sekelompok besar kaum Quraisy, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdiri diantara mereka, dan tiba - tiba Kanjeng Nabi Muhammad SAW. membaca Surah An-Najm, padahal orang - orang kafir tersebut belum pernah mendengarkan Kalamulloh, karena sebelumnya mereka selalu berwasiat kepada siapa pun, agar tidak mendengarkan ucapan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sedikit pun, ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengejutkan mereka dengan membaca Surah An-Najm, dan mengetuk telinga mereka dengan Kalamulloh, dengan mu'jizad mereka tetap berdiri ditempat dan mendengarkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang menyampaikan Kalamulloh, di hati mereka tidak terlintas apa pun, kecuali Kalamulloh tersebut, sampai ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW. membaca Ayat yang Artinya : " Maka Bersujudlah kalian kepada Alloh SWT. dan Sembahlah...!!! " tiba - tiba mereka pun bersujud, setiap orang tidak dapat menguasai dirinya untuk tidak tersungkur dan bersujud, dari kejadian tersebut, maka datang celaan yang terus menerus dari setiap orang musyrik yang tidak menyaksikan peristiwa tersebut ketika itu, mereka tetap mendustakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan berkata, apa pun yang dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. itu semua dianggap sihir dan menyembah berhalaKe Islaman Sayyidina Umar Bin KhottobBahhwa Ke Islaman Sayyidina Umar Bin Khottob adalah merupakan kemenangan bafi kaum Muslimin, sehingga Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menjuluki Al-Faruq, karena Alloh SWT. telah memisahkan antara yang Haq dengan yang Bathil, beberapa hari setelah ke Islamannya, Sayyidina Umar Bin Khottob berkata kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. : " Wahai Rosululloh, bukankah kita ini berjalan diatas kebenaran...? Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pun menjawab : " Memang demikian... : lalu Sayyidina Umar Bin Khottob berkata lagi : " Kalau begitu, untuk apa kita bersembunyi dan menutup diri...? " dan setelah itu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bersama kaum Muslimin yang ada di Darul Arqom membentuk dua barisan, satu barisan dipimpin oleh Sayyidina Hamzah Bin Abdul Mutthalib ra, dan barisan satunya lagi dipimpin oleh Sayyidina Umar Bin Khottob ra. bergerak menuju jalan - jalan di kota Mekkah, dalam gerakan tersebut menggambarkan kekuatan dakwah secara terang - terangan (terbuka) secara terus - menerus kaum kafir Quraisy berusaha memerangi barisan dakwah tersebut dengan berbagai macam cara : menyiksa, menganiaya, mengintimidasi serta membujuk, namun semua itu tidak menghasilkan apa pun, selain justru menambah keteguhan Iman mereka terhadap Agama Islam, dan menambah jumlah jumlah orang - orang yang beriman kepada Alloh SWT. dan RosulNya, hal itu yang membuat kaum kafir Quraisy untuk memunculkan cara baru, ya itu menulis lembaran (perjanjian) yang di tandatangani oleh mereka semua, dan lembaran perjanjian tersebut di gantung di dinding Ka'bah, yang isinya meng embargo kaum Muslimin dan Bani Hasyim, embargo tersebut berbunyi : kaum kafir Quraisy melarang kaumnya kepada kaum Muslimin untuk melakukan jual beli (perdagangan), pernikahan, tolong - menolong dan bergaul dengan kaum Muslimin, karena embargo tersebut, kauim Muslimin terpaksa keluar dari kota Mekkah menuju ke salah satu celah gunung di Mekkah yang bernama " Celah Gunung Abu Thalib " di sana kaum Muslimin sangat menderita, mereka merasakan kelaparan dan berbagai macam kesulitan, bagi kaum Muslimin yang mampu, mereka menyumbangkan sebagian hartanya, bahkan istri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Khadijah, menyumbangkan seluruh hartanya buat kaum Muslimin, wabah penyakit melanda mereka yang menyebabkan kematian sebagian dari kaum Muslimin, namun demikian, kaum Muslimin dapat bertahan dan bersabar, tidak ada seorang pun dari mereka yang mundur, embargo itu terus berlangsung selama tiga tahun,

Kemudian sekelompok pembesar kaum Quraisy yang memiliki kekerabatan dengan beberapa orang dari Bani Hasyim berusaha mencabut embargo tersebut dengan mengambil lembaran embargo yang digantung di dinding Ka'bah, dan mengumumkan kepada khalayak ramai, ketika mereka mengeluarkan lembaran tersaebut, mereka telah menemukan lembaran embargo tersebut telah termakan rayap, dan tidak tersisa secuil pun, kecuali satu sisi yang bertuliskan Lafadz " Bismika Allohumma " yang artinya : " dengan menyebut Nama Mu Ya Alloh "
dan saat itu juga krisis pun berakhir, kaum Muslimin beserta Bani Hasyim kembali ke kota Mekkah, namun kaum kafir Quraisy tetap pada sikap mereka yang bengis dalam memerangi kaum Muslimin

Tahun Duka Cita

Penyakit keras telah melanda tubuh Abu Thalib (paman Kanjeng Nabi Muhammad SAW.) dan beliau tidak dapat meninggalkan tempat tidurnya, tak lama kemudian Abdul Muthalip berhadapan dengan sakaratul maut, ketika itu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berada di sisi kepala pamannya (Abdul Muthalib), beliau mengharap pamannya mau mengucapkan kalimah " La Illaha Illalloh " sebelum maut menjemputnya, akan tetapi temen - teman buruknya yang juga berada di sampingnya, termasuk tokoh kaum kafir Quraisy Abu Jahal mencegahnya dengan mengatakan : " Jangan tinggalkan Agama leluhur mu...!!! " dan akhirnya paman Kanjeng Nabi Muhammad SAW. (Abdul Muthalib) yang sangat dicintai beliau wafat dalam keadaan musyrik, maka Kanjeng Nabi Muhammad SAW. merasa sangat sedih, betapa beliau sangat mencintai paman yang pernah mengasuh serta menanggung nafkah buat diri beliau, pada akhirnya paman Kanjeng Nabi Muhammad SAW. (Abdul Muthalib) wafat dalam keadaan belum masuk Islam

Pergi Ke Tha'if

Kaum kafir Quraisy terus - menerus menganiaya, menguasai dan menyakiti kaum Muslimin, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dengan agak putus asa untuk memperbaiki urusan kaum kafir Quraisy, akhirnya beliau berfikir untuk pergi ke daerah Tha'if, dengan harapan, semoga Alloh SWT. memberikan petunjuk kepada penduduk Tha'if untuk memeluk Agama Islam yang Beliau bawa, dan perjalanan ke Tha'if iyu sesungguhnya tidaklah mudah, itu dikarenakan jalan menuju ke Tha'if sangat sulit karena bergunung - gunung tinggi yang mengelilingi daerah tersebut, akan tetapi, setiap kesulitan itu terasa mudah jika berada di jalan yang Alloh ridhoi, tapi naifnya, penduduk Tha'if justru menolak Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dengan penolakan yang lebih buruk, mereka menyuruh anak - anak kecil untuk melempari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dengan batu, sehingga kedua tumit beliau berdarah, akhirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kembali melalui jalan semula menuju ke Mekkah

Dalam keadaan sedih dan susah, lalu Malaikat Jibril bersama Malaikat Gunung menghampiri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril memanggil beliau an berkata : " sesungguhnya Alloh telah mengutus kepada mu Malaikat Gunung untuk kamu suruh sesuai keinginan mu...!!! " lalu Malaikat Gunung berkata : " Hai Muhammad, jika kamu mau, aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini (gunung - gunung yang mengelilingi Tha'if) ke atas mereka...!!! " Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menjawab : " justru saya megharap agar Alloh mengeluarkan mereka, orang yang mau menyembah Alloh yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya...!!! "

Diantara beberapa perdebatan yang dilancarkan oleh kaum musyrikin kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bahwa mereka menuntut beberapa mukjizat tertentu dari beliau, dengan tujuan menundukkan beliau, dan hal itu terjadi berulang kali, pernah suatu ketika mereka meminta agar beliau dapat membelah bulan menjadi dua, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memohon kepada Alloh SWT. untuk kemudian memperlihatkan kepada mereka kaum kafir Quraisy menyaksikan mukjizat tersebut dalam waktu yang lama, akan tetapi orang - orang kaum Quraisy tetap saja tidak mau beriman, bahkan mereka mengatakan : " Muhammad telah bermain sihir di hadapan kami...!!! " lalu seseorang berkata : " kalaupun toh Muhammad mampu me nyihir kalian, tapi dia tidak akan mampu menyihir semua orang...!!! oleh karena itu, mari kita tunggu orang - orang yang sedang bepergian...!!! " tak lama kemudian, orang - orang yang sedang bepergian itu datang, dan mereka (kaum Quraisy) menanyakan : " apakah anda melihat bulan itu terbelah...? lalu orang yang ditanya pun menjawab : " benar, kami telah melihatnya...!!! " akan tetapi orang - orang kaum Quraisy tetap saja pada kekafiran mereka. peristiwa terbelahnya bulan tersebut seakan - akan sebagai pembuka suatu mukjizat yang lebih besar, ya itu peristiwa Isro' Mi'roj

Peristiwa Isro' Wal Mi'roj Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Sekembalinya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dari Tha'if dengan berbagai peristiwa yang dialami beliau, dan setelah kematian paman beliau Abu Thalib yang kemudian di susul wafatnya Istri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Khadijah, serta siksaan berat dari kaum Quraisy, maka lengkaplah kesedihan hati Kanjeng Nabi Muhammad SAW. lalu datanglah pertolongan dari Alloh SWT. kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang mulia ini, pada malam ke dua puluh tujuh bulan Rajab, dari tahun ke sepuluh masa kenabian beliau, ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sedang tertidur, tiba - tiba Malaikat Jibril mendatangi beliau dengan membawa Buroq, hewan tunggangan yang mirip kuda dan memiliki dua sayap seperti burung, dan Buroq tersebut dapat berlari laksana kilat, lalu Malaikat Jibril menaikkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ke atas Buroq, dan kemuadian dari sana beliau di naikkan ke langit dan melihat tanda - tanda kebesaran Alloh SWT. yang Agung, di langit itulah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menerima perintah Sholat lima waktu yang diwajibkan kepada beliau dan Ummatnya.

Pada malam yang sama, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kembali ke Mekkah Al-Mukarromah dengan lapang dada dan keyakinan yang penuh, ketika memasuki waktu Shubuh, beliau pergi ke Ka'bah dan menceritakan kepada khalayak ramai tentang peristiwa yang baru saja di alami beliau, maka sudah dapat dipastikan orang - orang kafir Quraisy semakin mendustakan dan mengejek Kanjeng nabi Muhammad SAW. kemudian beberapa orang yang hadir meminta Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menggambarkan kepada mereka bentuk Baitul Maqdis, ini semua mereka lakukan untuk melemahkan cerita Kanjeng Nabi Muhammad SAW. maka beliau pun menggambarkan kepada mereka bagimana bentuk Baitul Maqdis bagian demi bagian, namun demikian kaum kafir Quraisy tidak merasa cukup dengan tanya jawab tersebut, mereka berkata : " kami menginginkan petunjuk lain...? " lalu Kanjeng Nabi Muihammad SAW. menjawab : " dalam perjalanan, saya bertemu rombongan yang akan datang ke arah Mekkah " lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menjelaskan tentang jumlah orang dan jumlah onta dalam rombongan tersebut, serta waktu kedatangannya, lalu mereka menunggu rombongan tersebut, ketika waktu yang telah disampaikan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tiba, maka benarlah apa yang telah di ceritakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. namun orang - orang kaum kafir Quraisy tetap sesat pada kekafiran mereka (mereka tidak membenarkan peristiwa tersebut).

Pada pagi harinya, Malaikat Jibril datang kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. untuk mengajarkan kepada beliau bagaimana tentang tata cara Sholat lima waktu, berikut nama dan waktu - waktunya, sebelumnnya Sholat hanya dilakukan dua raka'at di waktu shubuh dan dua raka'at di waktu sore.

Pada masa - masa ini Kanjeng Nabi Muhammad SAW. lebih memusatkan dakwah beliau kepada orang - orang yang datang ke Mekkah setelah kaum kafir Quraisy tetap berpaling dari kebenaran yang telah diberitakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. ketika itu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menemui orang - orang yang dalam perjalanan mereka, dan tempat - tempat singgah mereka, untuk menawarkan kepada mereka agar memeluk Agama Islam, sekaligus menjelaskankannya, namun paman beliau yang bernama Abu Lahab selalu mengikuti beliau untuk memperingatkan orang - orang agar tidak mempercayai perkataan dan ajakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Pernah suatu ketika, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mendatangi penduduk Yatsrib dan mendakwahi mereka, tampaknya mereka semua mendengarkan beliau, dan bersepakat untuk menjadi pengikuit dan beriman kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sebelumnya penduduk Yatsrib tersebut pernah mendengar dari orang - orang Yahudi, bahwa dalam waktu dekat akan ada seorang Nabi yang di utus, oleh karena itu ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mendakwahi mereka, mereka mengerti bahwa beliau adalah Nabi yang disebutkan oleh orang - orang Yahudi tadi, maka mereka segera masuk Islam dan berkata : " jangan sampai kalian di dahului oleh orang - orang Yahudi untuk masuk ke Agama Islam " mereka semua berjumlah enam orang, lalu pada tahun berkutnya datanglah dua belas orang laki - laki, mereka berkumpul dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. meminta kepada beliau untuk mengajari mereka tentang Islam, ketika mereka kembali ke Yatsrib, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengutus Mush'ab Bin Umair menyertai mereka untuk mengajarkan Al-Qur'an dan menjelaskan hukum - hukum Agama Islam kepada mereka, dan ternyata Mush'ab Bin Umair mampu mendapatkan pengaruh di tengah masyarakat Madinah, setelah menghabiskan masa satu tahun, Mush'ab kembali ke Mekkah, dan ikut bersamanya 72 orang laki - laki dan 2 orang perempuan dari penduduk Madinah, maka Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengumpulkan mereka, dan mereka puin berjanji untuk menolong Agama beliau dan melaksanakan perintah beliau, kemudian mereka kembali lagi ke Madinah

Tempat Dakwah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Yang Baru

Madinah waktu itu menjadi tempat perlindungan yang aman bagi kebenaran Islam dan pembawanya, karenanya kaum Muslimin mulai berhijrah ke sana, akan tetapi kaum kafir Quraisy tetap bertekad menghalangi kaum Muslimin untuk berhijrah, sehingga beberapa orang ketika hendak berhijrah mendapati berbagai macam penganiayaan dan siksaan, ketika itu kaum Muslimin berhijrah secara sembunyi - sembunyi karena takut kepada kaum kafir Quraisy, berbeda dengan hijrahnya Sayyidina Umar Bin Khottob ra. yang menandakan keberanian dan tantangan, karena ketika itu beliau menyandang pedangnya dan membawa panahnya ketika keluar menuju Ka'bah dan ber Thowaf di sana, kemudian beliau tampil dengan gagah di hadapan kaum kafir Quraisy dan berkata kepada mereka : " Barang siapa yang ingin istrinya jadi janda atau anaknya menjadi yatim, hendaklah dia menemui ku...!!! karena aku akan berhijrah...!!! " kemudian Sayyidina Umar Bin Khottob ra. pergi, dan tidak seorang pun yang berani merintanginya, berbeda pula dengan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. beliau meminta izin dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW. untuk ikut berhijrah, namun Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menjawab : " Jangan tergesa - gesa... semoga Alloh SWT. memberi mu teman untuk berhijrah...!!! " keadaan ini terus berlanjut sampai sebagian kaum Muslimin telah ber Hijrah secara keseluruhan.

Kaum kafir Quraisy semakin menjadi gila

Ketika mengetahui hal itu, dan mereka khawatir akan ketinggian Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan dakwah beliau, lalu merka memusyawarahkan hal tersebut, dan mereka bersepakat untuk membunuh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal berkata : " menurut pendapat ku, kita beri sebilah pedang kepada pemuda yang kuat dari masing - masing kabilah kita, lalu mereka mengepung Muhammad dan memukulnya secara serentak, hingga darahnya terpisah - pisah pada berapa kabilah dan Bani Hasyim tidak kuasa untuk memusuhi semua orang...!!! " akan tetapi Alloh SWT. memberi tahu Nabi UtusanNya yang mulia, bahwa akan ada komplotan yang akan membunuh beliau, karena hal itu, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. bersepakat untuk segera Hijrah

Pada malam harinya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. meminta kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. agar tidur di tempat beliau, sehingga orang - orang mengira bahwa beliau masih ada di rumah, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga memberi tahu kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. bahwa dia tidak akan mendapatkan paksaan dari mereka.

Para komplotan itu tiba dan langsung mengepung rumah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan mereka melihat Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. berada di tempat tidur Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan mereka menganggap beliau adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. lalu mereka menunggunya keluar untuk selanjutnya membunuhnya, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. keluar saat mereka mengepung rumah beliau, dan Kanjeng Nabi Muihammad SAW. menaburkan debu ke atas kepala mereka, dan Alloh SWT. mengambil penglihatan mereka, sehingga mereka tidak melihat beliau keluar, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pergi menuju ke rumah Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. kemudian beliau berdua berjalan kurang lebih lima mil dan bersembunyi di dalam goa tsur.

Para pemuda Quraisy tetap menunggu hingga waktu shubuh, Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. bangkit dari tempat tidur Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan langsung jatuh ketangan mereka, akan tetapi mereka kecewa, karena yang mereka sergap bukanlah orang yang mereka maksud, lalu mereka menanyakan tentang keberadaan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. akan tetapi beliau tetap bungkam tidak memberi tahu mereka, lalu komplotan tersebut memukul dan melumuri beliau dengan lumpur. Kemudian orang - orang kafir Quraisy mengirim pencarian terhadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. di segala penjuru, dan akan memberikan seratus ekor onta bagi siapa saja yang mendapatkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dalam keadaan hidup atau mati, dalam pencarian tersebut, sampailah mereka ke goa Tsur, sampai - sampai jika seorang dari mereka melihat ke arah kedua telapak kakinya, niscaya mereka akan melihat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Di saat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq sangat mengkhawatirkan tentang keselamatan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. beliau bersabda yang artinya : " Hai Abu Bakar, bagaimana menurut mu tentang dua orang, sedangkan Alloh SWT. yang ke TigaNya...? janganlah kamu khawatir, sesungguhnya Alloh SWT. bersama kita...!!! " tapi anehnya mereka tidak melihat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. mereka hanya diam di depan mulut goa Tsur, karena pintu goa Tsur tertutupi oleh sarang laba - laba, sehingga mereka menyangka, bahwa di dalam goa pasti tidak ada orang.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. berada di dalam goa Tsur selama tiga hari, dan kemudian beliau berdua melanjutkan perjalanan ke Madinah, ketika itu perjalanan terasa sangat panjang di bawah terik matahari yang menyengat kepala.

Pada sore hari di hari yang kedua dalam perjalanan menuju ke Madinah, beliau berdua melintasi sebuah kemah yang di dalamnya ada seorang wanita bernama Ummu Ma'bad, lantas beliau berdua meminta makanan dan minuman darinya, akan tetapi beliau berdua hanya mendapatkan seekor kambing yang sangat kurus, karena lemah kambing tersebut hanya terdiam dan tidak memiliki air susu setetes pun, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bergegas menghampiri kambing tersebut, dan mengusap susunya, lalu memerahnya hingga keluar air susu kambing tersebut sampai memenuhi satu wadah, Ummu Ma'bad tertegun heran atas apa yang di lihatnya, lalu mereka meminumnya sehingga mereka merasa kenyang, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memerah kembali susu kambing tersebut hingga memenuhi wadah itu, dan meninggalkan Ummu Ma'bad untuk melanjutkan perjalanan beliau, Ummi Ma'bad masih terdiam karena takjub dengan apa yang telah dilihatnya.

Penenduduk Madinah sangat menantikan kedatangan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. karena itu mereka setiap hari selalu menunggu di jalan pintu masuk menuju ke Madinah, pada hari kedatangan beliau, mereka menyambut Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dengan suka cita, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. singgah di Quba, ya itu Masjid yang pertama dibangun dalam Islam, pada hari ke lima, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berjalan ke Madinah, dan kebanyakan kaum Anshor berusaha meraih Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan memperoleh kemuliaan dengan menjamu beliau di sisi mereka, maka dengan semangat, mereka "Kaum Anshor" memegang tali kendali onta yang di tunggangi oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pun berterimakasih kepada mereka, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bersabda, yang artinya : " Biarkanlah, karena onta ini diperintah...!!! " ketika onta tersebut sampai ke tempat yang telah Alloh SWT. perintahkan, maka onta tersebut akan duduk, dan ketika onta tersebut duduk, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tidak segera turun dari atas onta tersebut, dan onta tersebut bangit kembali dan berjalan sedikit dan kembali duduk ditempat semula, lalu Kanjeng Nabi Mihammad SAW. turun dari punggung onta tunggan beliau, dan disitulah Masjidil Harom Nabawi di bangun, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. singgah di rumah Abu Ayub Al-Anshori, sementara Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. masih berada di Mekkah

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. di Madinah

Akhirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. membangun Masjid di tempat yang di duduki oleh onta tunggangan beliau ketika sampai di Madinah, yang onta tersebut beliau beli dari sahabat beliau, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga mempersaudarakan kaum Muhajjirin (para sahabat yang hijrah dari Mekkah) dengan kaum Anshor (penduduk Madinah yang telah menolong kaum Muhajjirin) Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menjadikan setiap orang Anshor menjadi seorang saudara bagi kaum Muhajjirin yang ikut bersamanya dalam kepemilikan hartanya, kaum Muhajjirin dan kaum Anshor mulai bekerja sama, dan hubungan persaudaran diantara mereka semakin erat,

Kaum kafir Quraisy memiliki hubungan dengan orang - orang Yahudi yang berada di Yatsrib, lalu mereka berusaha mengobarkan kekacauan dan perpecahan di kalangan kaum Muslimin, dan mengancam akan mengahabisi kaum Muslimin dari dalam dan dari luar, sampai - sampai para shabat tidak tidur di malam hari kecuali ada senjata bersamanya

Dalam situasi genting seperti ini, maka Alloh SWT. mengijinkan untuk berperang, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mulai menyusun pasukan dan mata - mata untuk memantau gerakan - gerekan musuh, di samping menghadang kafilah dagang mereka dengan tujuan memaksa mereka untuk merasakan kekuatan kaum Muslimin, sampai mereka mau menyerah dan memberi kebebasan bagi kaum Muslimin dalam penyebaran Agama Islam dan melakukan aktifitas lainnya, berbagai ikatan perjanjian dan sumpah juga telah dilakuakn dengan beberapa kabilah

Perang Badar Kubro

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pernah sekali membulatkan tekad menghadang salah satu kafilah dagang Quraisy, beliau keluar dengan di iringi 313 orang yang hanya berbekal 2 ekor kuda dan 70 ekor onta, sementara kafilah Quraisy terdiri dari 1000 ekor onta yang dipimpin oleh Abu Sofyan beserta 40 orang bersamanya, akan tetapi Abu Sofyan sudah mengetahui keluarnya kaum Muslimin, sehingga Abu Sofyan mengirim utusan ke Mekkah untuk memberi tahukan akan hal itu, dan sekaligus meminta bantuan kepada kaum kafir Quraisy. Abu Sofyan mengalihkan jalannya dan menuju ke jalan lain, sehingga mereka tidak berhadapan dengan kaum Muslimin, sedangkan kaum kafir Quraisy telah berangkat dengan pasukan yang berjumlah 1000 pasukan, namun utusan Abu Sofyan telah sampai kepada mereka dan mengabarkan keselamatan rombongan kafilah, dan Abu Sofyan meminta mereka kembali lagi ke Mekkah, akan tetapi Abu Jahal menolak permintaan untuk kembali ke Mekkah, dia justru memerintahkan pasukan untuk melanjutkan perjalanan ke Badar
Setelah mengetahui kaum Quraisy keluar, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bermusyawarah dengan para sahabatnya, dan semua sepakat untuk menemui dan memerangi orang - orang kafir Quraisy tersebut,

Di pagi hari Jum'at tanggal 11 Ramadhan tahun ke 2 Hijriyah, ke dua kelompok saling berhadapan dan terjadilah pertempurang yang dahsyat, peperangan ini akhirnya dimenangkan oleh kaum Muslimin dengan 14 orang gugur sebagai syuhada', sedangkan kaum kafir Quraisy telah tewas 70 orang dan 70 orang lainnya di tawan, di tengah berkecamuknya suasana perang, putri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Ruqayah yang juga istri dari Sayyidina Utsman Bin Affan ra. wafat, ketika itu Ruqayah ditemani suaminya (Sayyidina Utsman Bin Affan ra.) di Madinah, sehingga Sayyidina Utsman Bin Affan ra. tidak keluar ke medan pertempuran atas perintah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. untuk tetap tinggal mendampingi istrinya yang sedang sakit, setelah perang Badar tersebut Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menikahkan Sayyidina Utsman Bin Affan ra. dengan putri beliau yang kedua " Ummu Kaltsum " atas dasar ini Sayyidina Utsman mendapat gelar " Dzunnurain " (yang memiliki dua cahaya), karena Sayyidina Utsman Bin Affan ra. telah menikahi dua orang putri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Setelah perang badar, kaum Muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kemenangan dari Alloh SWT. tersebut, dengan membawa para tawanan dan ghonimah (harta rampasan perang), diantara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan tanpa tebusan, dan ada pula menebus dengan mengajar 10 orang anak Muslim untuk membaca dan menulis

Perang 'Uhud

Setelah kaum Muslimin mengalami perang Badar, terjadi beberapa peperangan lainnya antara kaum Muslimin dengan kaum kafirin Quraisy Mekkah, peperangan besar ke dua yang terjadi setelah perang Badar, adalah perang 'Uhud, pada peperangan ini kaum Muslimin mengalami kekalahan, karena mereka telah menyalahi perintah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan mereka juga tidak mematuhi strategi yang di buat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dalam perang 'Uhud ini, jumlah pasukan kaum kafirin sebanyak 3000 orang, sedangkan dari kaum Muslimin sekitar 700 orang.


Setelah perang 'Uhud, orang - orang Yahudi keluar menuju Mekkah untuk menyerukan kepada kaum kafirin Quraisy agar memerangi kaum Muslimin di Madinah, dan berjanji mereka akan memberikan dukungan, dan kaum kafirin Quraisy pun memenuhinya, kaum Yahudi tidak saja menyerukan kepada kaum kafirin Quraisy di Mekkah, tetapi mereka juga menyerukan kepada kabilah - kabilah lain, dan semuanya menyetujui ajakan kaum Yahudi tersebut, maka berangkatlah mereka denga membawa pasukan sebanyak 10.000 tentara, kaum kafirin ini menuju Madinah dari berbagai sudut mengepung kaum Muslimin dari berbagai penjuru, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mendengar rencana musuh, lalu beliau bermusyawarah dengan para sahabat, dan Salman Al-Farisi menyarankan agar kaum Muslimin menggali parit di sekitar Madinah, ya itu tempat yang tidak bergunung, lalu kaum Muslimin segera menggali parit tersebut, dalam waktu singkat kaum Muslimin dapat menyelesaikan pekerjaan itu, selama satu bulan kaum kafirin tidak dapat menyeberangi parit tersebut, lalu Alloh SWT. mengirimkan angin yang sangat dahsyat kepada orang - orang kafir itu, sehingga memporak - porandakan perkemahan mereka, dan rasa takut pun benar - benar menyelimuti mereka, yang pada akhirnya mereka pun kembali ke Mekkah

Penaklukan kota Mekkah

Pada tahun ke delapan Hijriyah, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memutuskan untuk menaklukkan kota Mekkah, maka pada tanggal 10 bulan Ramadhan, beliau berangkat bersama puluhan ribu pasukan menuju ke kota Mekkah, kaum Muslimin memasuki kota Mekkah tanpa terjadi peperangan, karena kaum kafir Quraisy menyerah, dan Alloh SWT. memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menuju Ka'bah untuk melakukan thowaf dan Sholat dua Roka'at didalamnya, setelah itu, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menghancurkan berhala - berhala yang ada di dalam Ka'bah dan sekitarnya,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdiri di pintu Ka'bah, sedangkan kaum kafirin Quraisy berbaris di Masjidil Harom menantikan apa yang akan dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berkata kepada kaum kafirin Quraisy : " Wahai kaum Quraisy, apakah yang akan aku lakukan terhadap kalian...!!! " lalu mereka menjawab : " Kebaikan dari mu, engkau adalah saudara yang baik dan anak dari saudara yang baik pula... "
lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berkata : " Pergilah...!!! kalian telah bebas...!!! "
Kanjeng Nabi Muhammad SAW. telah memberikan tauladan yang agung di dalam memaafkan musuh - musuh yang telah menyiksa beliau dan menyakiti, bahkan membunuh kaum Muslimin, serta mengusir dari tanah kelahirannya. Setelah penaklukan kota Mekkah, lalu banyak manusia berbondong - bondong memeluk Agama Islam.

Pada tahun ke sepuluh Hijriyah, Kanjeng Nabi melaksanakan ibada haji, dan itulah ibadah haji satu - satunya yang pernah dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bersama seratus ribu kaum Muslimin, dan setelah melakukan ibadah haji, lalu Kanjeng Nabi Muhammad kembali ke Madinah

Wafatnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Sekitar dua bulan setengah setelah sekembalinya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dari menunaikan ibadah haji, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menderita sakit, dan hari demi hari sakit beliau semakin bertambah parah, setelah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. merasa tidak mampu menjadi Imam Sholat, beliau meminta Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. untuk menggantikan beliau, tepat pada tanggal 12 Robi'ul Awwal, hari senin, akhirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. wafat menghadap Alloh SWT. dalam usia 63 tahun


Berinta tentang wafatnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sampai kepada sahabat, dan hampir saja mereka tidak sadar dan tidak mempercayai berita tersebut, hingga akhirnya Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. bangkit untuk menenangkan mereka, dan memberi penjelasan, bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW. hanyalah manusia biasa, yang juga wafat seperti manusia lainnya, akhirnya para sahabat pun sadar, akan tetapi seluruh kaum Muslimin tak bisa menahan kesedihan mereka, tak terkecuali Siti Fatimah Az-Zahroh putri kesayangan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tak satu pun dari para sahabat yang tak meneteskan air matanya, mereka telah kehilangan figur pemimpin dan sebaik - baiknya tauladan.

Acara memandikan, memngkafankan dan memakamkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. telah dilaksanakan, dan setelah wafatnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. kaum Muslimin mengangkat Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. sebagai Kholifah (pemimpin) mereka yang pertama

Akhlak Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. adalah orang yang sangat pemberani, Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. berkata : " jika keadaan kami sangat kritis dan musuh sudah saling berhadapan, maka kami berlindung kepada Rosululloh, Rosululloh adalah orang yang sangat pemurah, tidak pernah ketika dimintai sesuatu beliau berkata tidak...!!! Rosululloh adalah seorang yang sangat pemaaf, beliau tidak pernah membalas atas perlakuan yang buruk dari orang lain atau marah, kecuali jika kehormatan Agama telah di hinakan, maka beliau akan membalasnya demi Alloh, orang yang dekat dengan beliau mau pun yang jauh, dan orang yang lemah maupun yang kuat, mendapatkan hak yang sama dari beliau

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. menegaskan, bahwa tidak ada orang yang lebih mulia dari orang yang lainnya, kecuali dengan ke Taqwaannya, dan manusia adalah sama


Ummat yang lalu menjadi binasa karena berlaku diskriminatif, jika seorang tokoh mencuri, maka mereka membiarkannya, akan tetapi jika seorang yang lemah yang melakukannya, maka mereka menghukumnya, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bersabda yang artinya : " Demi Alloh, jika Fatimah Az-Zahroh Binti Muhammad mencuri, maka aku sendiri yang akan memotong tangannya ",

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga tidak pernah menghina makanan, jika beliau menyukainya, beliau akan memakannya, dan jika tidak menyukainya, beliau tidak memakannya, pernah dalam satu atau dua bulan tidak ada makanan yang dimasak di rumah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. hanya kurma dan air yang menjadi makan pokok keluarga Beliau, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga pernah mengikatkan batu di perutnya, agar sedikit dapat mengusir rasa lapar beliau

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga pernah menjahit sandal dan baju beliau sendiri,
Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga membantu istri beliau melakukan pekerjaan rumah dan menjenguk orang sakit, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. adalah orang yang sangat Tawaddhu' beliau akan memenuhi undangan orang yang kaya maupun yang miskin,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. sangat mencintai orang - orang yang miskin, mengiring jenazah mereka dan menjenguk yang sakit, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tidak pernah menghina seseorang karena kemiskinannya, atau takut kepada seseorang karena kekuasaannya,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga menunggang kuda, onta, keledai dan bighal, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. adalah orang yang suka tersenyum, dan paling indah raut wajahnya meski kesedihan dan musibah sering menimpa beliau,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga menyukai wewangian, dan tidak menyukai bau yang tidak sedap, sungguh Alloh SWT. telah memadukan pada diri Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
kemuliaan akhlak dan kebaikan perilaku, dan Alloh SWT. telah memberinya ilmu yang tidak diberikan kepada seseorang pun, baik yang terdahulu, atau yang kemudian,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. tidak bisa membaca dan menulis, dan tidak ada manusia yang menjadi gurunnya, beliau membawa Al-Qur'an yang diwahyukan dari Alloh SWT. yang berfirman di dalam kitabNya, yang artinya : " Katakanlah...!!! sesungguhnya jika manusia dan Jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain " (QS. Al-Isro')


Kehidupan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang Ummi (tidak dapat membaca dan menulis) menutup jalan bagi orang - orang yang menuduh, bahwa beliau telah menulis, membaca atau mempelajari (pengetahuan) dari berbagai sumber Ummat - Ummat yang lain


Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yang paling agung adalah Al-Qur'an, yang telah melemahkan bangsa Arab yang memiliki ketinggian bahasa pada saat itu, Alloh SWT. telah menantang mereka untuk membuat sepuluh surat yang menyerupai Al-Qur'an, atau satu surat saja, atau bahkan satu ayat saja, dan kaum musyrikin benar - benar menyaksikan ketidak mampuan mereka,

Kaum musyrikin meminta diperlihatkan satu ayat kepada mereka, dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memperlihatkan terbelahnya bulan hingga menjadi dua bagian, air mengalir dari jari - jari beliau, kerikil bertasbih di telapak tang beliau, yang kemudian juga bertasbih ketika di letakkan di telapak tangan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. Sayyidina Umar Bin Khottob ra, Sayyidina Utsman Bin Affan ra.

Kaum musyrikin juga menyaksikan makanan yang disantap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. bertasbih, batu dan pohon memberi salam kepada beliau pada malam beliau diangkat sebagai Rosul.

Kaki kambing yang beracun yang di berikan oleh seorang wanita Yahudi yang hendak membunuh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga berbicara, seorang Arab badui meminta kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. untuk memperlihatkan bukti ke Rosulannya, maka beliau perintahkan sebuah pohon untuk mendekat kepada beliau, lalu pohon tersebut mendekat, dan beliau perintahkan pohon tersebut kembali ke tempat semula, dan pohon tersebut kembali ke tempatnya semula,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengusap kantong susu kambing yang kurus kering hingga penuh dengan air susu, lalu beliau memerahnya dan memberi minum Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq ra. Kanjeng Nabi Muihammad SAW. pernah meludahi mata Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. yang terkena penyakit radang mata, sehingga sembuh seketika,

Kaki salah satu seorang sahabat pernah terluka, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. mengusapnya, dan luka tersebut sembuh seketika,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pernah mendoakan Anas Bin Malik panjang umur, banyak harta dan keturunan, lalu Anas Bin Malik di karunia 120 orang anak, kebun kurmanya di panen dua kali dalam satu tahu, yang biasanya hanya di panen sekali setahun, dan dia hidup hingga mencapai umur 120 tahun,

Ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berada di atas mimbar pada hari Jum'at, beliau mendengar keluh kesah atas musibah kekeringan yang menimpa, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdoa (agar diturunkan hukan) maka seketika itu langit pun berawan seperti gunung, dan hujan pun turun dengan derasnya sampai hari jum'at berikutnya, sehingga membeuat orang - orang mengadukannya kepada beliau, lalu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdoa memohon kepada Alloh SWT. agar hujan dihentikan, dan hujan pun berhenti, sehingga manusia bisa berjalan di bawah terik sinar matahari,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pernah memberi makanan 1000 orang penduduk Khandak dengan satu Sha' gandum dan seekor kambing hingga mereka kenyang lalu pergi, sedangkan makanan tidak berkurang sedikitpun, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. juga pernah memberi makan mereka beberapa butir buah kurma yang diberikan oleh putri Basyir Bin sa'ad,

Kanjeng Nabi Muhammad SAW. memberi makan bala tentara dari bekal makanan Abu Huroiroh hingga kenyang, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. pernah melemparkan debu ke hadapan seratus orang kafir Quraisy yang akan membunuh beliau, hingga beliau tak dapat dilihat oleh mereka,

Suraqah Bin Malik pernah mengejar Kanjeng Nabi Muhammad SAW. untuk membunuh beliau, namun ketika mendekat, Kanjeng Nabi Muhammad SAW. berdoa sehingga kedua kaki kudanya terperosok kedalam tanah...

Demikian cerita singkat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. semoga kita dapat menauladani beliau (SAW) di dalam setiap gerak kita, Insya Alloh Amin...

salam ukhuwah...

Bhurjen Umar




 
Free xml sitemap generator